SI BUNCIR

"Si Buncir" merupakan cerita rakyat yang berasal dari Jawa Barat. Cerita tersebut mengisahkan anak laki-laki bernama si Buncir. Karena dia merasa ketidakberuntungan selalu menimpanya jika tetap tinggal di Ciherang, dia berkelana mencari pengalaman.

Setelah berbulan-bulan si Buncir berjalan menjelajahi dusun dan kampung, dia tiba di Kerajaan Salaka. Ketika si Buncir hendak mandi di sungai, dia menitipkan buah limus pemberian neneknya kepada Putri Kerajaan Salaka yang sedang menenun.

Karena merasa haus, sang Putri memakan buah limus milik si Buncir. Si Buncir pun marah, lalu meminta sang Putri sebagai ganti dari buah limus yang telah dimakan.

Dia menceritakan pengalaman hidupnya, “Aku menangkap ikan, mendapat anggay-anggay, anggay-anggay dimakan ayam, mendapat ayam, ayam ditimpa alu, mendapat alu, alu diinjak kerbau, mendapat kerbau, kerbau ditimpa limus, mendapat limus, limus dimakan putri, mendapat putri.”

Tahun pun berganti tahun. Sekian lama Buncir tinggal di rumah Patih. Selama tinggal di rumah Patih, dia diberi nama Gandarasa. Dia pun menjelma menjadi seorang pemuda yang gagah dan tampan. Sikapnya terjaga sebagaimana seorang bangsawan.

Akhirnya, Gandarasa menikah dengan sang Putri yang memakan buah limus sehingga dia diangkat menjadi Raja Salaka sebagai pengganti raja sebelumnya yang sudah tua.

Cerita tersebut memberikan pesan moral bagi pembacanya untuk bersifat amanah dan tidak mengambil apa yang bukan menjadi haknya.